Dolar hoy: cuál es el precio de la moneda el 21 de julio

]

El dólar oficial cotiza hoy, 21 de julio, a $95,53 para la compra y $101,76 para la venta, según el promedio que realiza el Banco Central entre las distintas entidades financieras. Este precio lo posiciona 81,24 pesos debajo del dólar blue, que ronda los $178,00 para la compra y $183,00 para la venta. Así la brecha cambiaria entre ambas cotizaciones ronda el 57,06 por ciento.

El valor del dólar en el Banco Nación es, como de costumbre, el más bajo del mercado: $101,45, mientras que, una entidad privada como el Banco de Galicia lo muestra a $102,15.

Si se lo compara con la última jornada hábil, el dólar oficial se negocia hoy en valores similares, ya que la moneda estadounidense se negoció a $95,47 para la compra y $101,75 para la venta.

En los últimas cinco días hábiles, el dólar oficial se mantiene estable con una oscilación inferior al 1 por ciento.

Seguí la cotización del Euro en la Argentina

Al analizar el desempeño de la moneda a lo largo del año, se puede observar que la cotización del dólar oficial ha subido un 12,02 por ciento, respecto de los primeros días del año cuando las pizarras mostraban un $90,22.

Cotización del dólar turista, hoy 21 de julio

Por su parte, el dólar turista cotiza a $178,59. Este valor surge de agregarle un 30% al precio de la moneda estadounidense que en el mercado oficial.

Cotización del dólar MEP o “Bolsa”, hoy 21 de julio

El dólar MEP, también conocido como “Bolsa”, se negocia hoy a $166,07, lo que reflejaría cierta estabilidad en la cotización con una oscilación inferior al 1 por ciento en relación al última día hábil, El valor del dólar “bolsa” se define en base a la cotización del bono AL30, el activo más popular para conseguir este tipo de cambio, al que se accede a través de la compraventa de activos financieros que cotizan en pesos y en dólares.

Cotización del dólar CCL o contado con Liqui

El dólar CCL, o contado con liquidación, se intercambia hoy a $166,74, este valor muestra que la cotización está estable en relación a la última jornada.

LA NACION

Rupiah menguat ke Rp 14.508 per dolar hingga Kamis (22/7) siang

]

ILUSTRASI. Kurs rupiah spot menguat 0,24% dari penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.543 per dolar AS.

Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah hingga siang ini makin kokoh. Kamis (22/7) pukul 12.10 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 14.508 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah ini menguat 0,24% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.543 per dolar AS.

Menurut survei Bloomberg, seluruh 29 ekonom yang disurvei memperkirakan, BI akan menahan tingkat suku bunga acuan pada 3,5%. BI memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi menjadi 3,8% tahun ini dari 4,1%-5,1% karena lonjakan kasus corona yang menyebabkan PPKM darurat.

“Kenaikan kasus Covid-19 dan pengetatan sosial akan menyebabkan bank sentral lebih suka mempertahankan kebijakan suku bunga rendah. Tapi, sinyal hawkish dari Federal Reserve juga akan memperkecil potensi pemangkasan suku bunga lebih lanjut,” ungkap ekonom Barclays Bank Plc dalam catatan yang dikutip Bloomberg.

Baca Juga: Rupiah diprediksi melemah pada Kamis (22/7), berikut sentimen yang membayangi

Nicholas Mapa, ekonom ING Groep NV mengatakan bahwa investor menunggu apakah BI memiliki amunisi lain saat pemangkasan suku bunga tidak menjadi pilihan. Dia mengatakan bahwa bank sentral bisa mengambil kebijakan makroprudensial atau mempertimbangkan suntikan dana ke pemerintah lewat utang murah.

Rupiah memimpin penguatan mata uang Asia pada pagi ini. Selain rupiah, penguatan kurs juga tampak pada won, yen, pesok, ringgit, dolar Taiwan, dolar Hong Kong, dan yuan. Sementara baht dan dolar Singapura melemah terhadap the greenback.

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store DUKUNG KONTAN

Dolar AS menjadi safe haven berkinerja paling baik sepanjang tahun ini

]

ILUSTRASI. Mata uang dolar AS.

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) rupanya menjadi aset safe haven dengan kinerja paling baik sepanjang tahun ini. Merujuk Bloomberg, dolar AS (USD/IDR) secara year to date telah menguat 3,51% terhadap rupiah yang ditutup di level 14.543 per dolar AS pada Rabu (21/7).

Kinerja dolar AS mampu mengungguli dua aset save hafen lainnya, yakni yen Jepang dan emas. Tercatat, JPY/IDR secara year to date justru terkoreksi 3,02%, sementara emas dunia telah melemah 4,68% pada periode yang sama.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menjelaskan, dolar AS pada tahun ini memang banyak didukung oleh katalis positif, tak mengherankan kinerjanya pun jadi moncer.

Pertama, berdasarkan survei Reuters, pelaku pasar saat ini masih mengekspektasikan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada akhir tahun nanti.

Kedua, stimulus ekonomi maupun infrastruktur di AS masih jor-joran sehingga mendukung sentimen the Greenback. Ketiga, AS menjadi salah satu negara yang mendekati herd immunity dan berbagai data ekonominya sudah lebih baik dari ekspektasi pasar.

Baca Juga: Rupiah diprediksi lanjut melemah pada Kamis (22/7), ini faktor pemicunya

“Di satu sisi, ketika ketidakpastian meningkat seperti belakangan ini seiring Covid-19 varian Delta yang merebak, safe haven yang dicari pelaku pasar adalah dolar AS. Hal ini seiring dolar AS jauh lebih likuid serta adanya ketiga faktor tadi yang mendukung prospek ke depan,” jelas Faisyal kepada Kontan.co.id, Rabu (21/7).

Lebih lanjut, Faisyal menyebut, hal ini sekaligus menjadi penyebab lesunya kinerja emas. Walaupun ada ketidakpastian, emas justru tidak jadi pilihan sehingga dengan sendirinya harganya berada dalam tren koreksi sejak awal tahun.

Sementara franc Swiss yang juga kerap kali disebut menjadi aset safe haven dinilai Faisyal kurang dilirik pasar. Penyebabnya adalah mata uang Swiss ini justru memiliki volatilitas yang rendah, sehingga potensinya pun dianggap kurang menarik. Di satu sisi, minimnya berita ekonomi dari Swiss juga membuat franc tidak bergerak signifikan

Memasuki sisa tahun ini, Faisyal memperkirakan dolar AS masih akan mempunyai prospek paling menarik dibanding aset safe haven lainnya. Salah satu yang harus diperhatikan adalah hasil pertemuan The Fed minggu depan.

“Apabila terdapat sinyal-sinyal soal kenaikan suku bunga acuan dari pejabat The Fed atau soal pengurangan pembelian obligasi, dolar AS akan berlari sendirian pada sisi tahun ini. Apalagi, belakangan pandemi Covid-19 juga memburuk di berbagai negara, dolar AS akan makin dicari,” imbuh Faisyal.

Namun, ia juga melihat ada potensi kebangkitan emas pada sisa tahun ini jika ternyata AS kembali kewalahan menghadapi penyebaran Covid-19. Sementara untuk yen Jepang dinilai masih akan cukup tertekan. Jepang saat ini masih berkutat dalam menghadapi penyebaran Covid-19, selain itu sikap BoJ yang masih ragu-ragu untuk ambil keputusan juga tidak banyak membantu.

Oleh karena itu, ia melihat investor bisa melirik dolar AS ketika memang membutuhkan aset safe haven pada sisa tahun ini.

Faisyal memperkirakan, pada akhir tahun nanti, pasangan USD/IDR akan berada pada kisaran Rp 15.000 - Rp 16.000 per dolar AS.

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store DUKUNG KONTAN